Kamis, 09 Februari 2012

ADA APA DI BULAN FEBRUARI …??!

Rancah perjalanan kita semakin terdesak, membawa jiwa tuk meniti setiap langkah kita. Hari demi hari telah berlari hanya meninggalkan misteri dan memori. Pekan pun kian berlalu mengusir nasib tak menentu, bulan pun tak segan-segan menjauh dari kita yang penuh dengan hayalan dan harapan, tahun pun begitu cepat berganti, berarti segala kesempatan yang pernah kita miliki pada tahun yang lalu seraya lenyap seketika bak sambaran petir yang begitu cepat sinarnya.
Sobat muslim, tak terasa  kini kita berada di taun 2012 yang mana dalam setiap tahun ada satu bulan yang selalu ditunggu-tunggu kedatangannya oleh para remaja ‘n remaji, ternyata bulan tersebut telah datang dan kamu-kamu sudah ketemu deh sekarang, tinggal menunggu hari ‘n tanggal yang biasanya pemuda ‘n pemudi jadikan suatu acara yang spesial banget yang mereka  anggap nggak akan nimbulin dampak yang negatif, namun asal tau aja.. sebenarnya acara tersebut amat sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Ah…. Jadi penasaran nih!! Acara apaan sih yang dimaksud?! Dan kapan sih diadakan acara tersebut?! Kasih tau dong cepetan.…!
Sobat muslim, bulan tersebut adalah ya bulan Februari, yang mana dalam bulan Februari ini terselip sebuah tanggal yang mereka kawula muda nganggep sebagai hari keramat karena tanggal tersebut merupakan moment untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada yang mereka sayangi khususnya sang do’i (pacar). Sehingga mereka para kawula muda berani-beraninya menjadikan perbuatan amoral pun syah untuk dilakukan, na’udzu billahi min dzalik... Coba tebak….! Sapa sih yang nggak tahu, tanggal berapakah yang sangat dinanti-nantikan oleh kawulan muda pada bulan Februari ini? Sebagian besar para kawulan muda di negeri ini tahu tuh tanggal berapa acara tersebut dirayakan.
    Ternyata penurunan moral (bahasa karenanya dekadensi moral, ci yee) yang sangat menjijikkan ini dirayakan pada setiap tanggal 14 Februari, nah udah pada tau kan??? Para muda-mudi menyebutkan dengan Valentine’s Day atau hari kasih sayang. Acara impor ini sudah begitu membudaya dan populer di kalangan muda-mudi, termasuk di dalamnya para remaja Islam, eh tapi inget ya… yang dimaksud disini remaja-remaji yang buta dan jauh dari ajaran serta didikan Islam, bukan kawula muda yang udah tertarbiyah tentang ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jadi bukan remaja muslim yang sejati kalo ikut-ikutan ngerayain tuh acara.
    Dalam memperingati hari kasih sayang (Valentine’s Day) para kawula muda sebelumnya pada sibuk wara wiri nyari kado, nyiapin pesta atawa mungkin nyiapin candlelight dinner with some one, ‘n setelah itu mengadakannya dengan aneka perbuatan yang nyata-nyata dalam pandangan Islam itu haram. Dan mereka bener-bener masuk dalam perangkap budaya asing yang sangat menjijikkan itu. Dansa-dansi, berpelukan mesra antara lawan jenis yang haram, ciuman, burhot (tukar-tukar pasangan) dan yang lebih fatal lagi terjadi hubungan atau wasilah dari pintu ke pintu menuju perzinaan, iihh... padahal mereka belum terikat oleh tali pernikahan yang syah. Sobat-sobit pasti  sudah tahu firman Allah dalam surah Al-Isra’ ayat 32 tentang larangan berzina.
“Dan janganlah kamu sekalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”
    Acara semacam itu merupakan acara ritual dan kegiatan seremonial agama non Islam atau bisa kita katakan acaranya orang Nashrani, sehingga pantes dan wajar bagi mereka remaja Nashrani nyerayain acara yang tentunya sangat dilarang dan bertentangan dengan ajaran Islam. Karena menurut ajaran mereka (Nashrani) nggak ada tuh larangan dalam berpacaran, berdansa-dansi, de el el. Idzan (jadi)… kalo kamu-kamu yang ngaku sebagai remaja Islam malahan ngedukung ‘n ngikutin (berpartisisapi eh… berpartisipasi) dalam acara tersebut. (lho emangnya knapa coba’??) itu berarti  kamu-kamu termasuk dari golongan mereka. Perhatikan ya baek-baek apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam:
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kaum itu.” (HR. Abu Dawud).
    Sekarang sudah percaya kan… Ya harus percaya dong!
    Disamping itu juga acara tersebut bisa dijadikan indikasi kelemahan iman walaupun toh cuman meridhoi alias merestui diadakannya acara tersebut. Untuk itu sangat disayangkan dan sungguh ironis pada kenyataannya banyak dari muda-mudi Islam yang latah ikut-ikutan ngerayain budaya sesat itu. Ingat yah…! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam malahan menyatakan bahwa mereka yang mendahulukan cinta  dan kasih sayangnya selain kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa salam seperti  halnya mendahulukan cinta ayah dan ibu, segenap manusia, barang-barang duniawi dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam, maka nggak sempurna imannya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam:
 “Tidaklah sempurna iman salah seorang diantara kamu sehingga aku tidak ia cintai daripada orang tuanya, anak dan segenap manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Aduh jadi gimana dong bagi kita-kita yang sudah pernah ngerayain tuh acara…., kita kan nggak tahu sebelumnya?, ya buruan cepet tobat kepada Allah dengan banyak-banyak membaca istigfar dan menyesali perbuatan yang telah kamu perbuat, dan jangan diulangi lagi yah!!!. Karena Allah Subhana Wata’ala Maha luas pengampunan-Nya. Percayalah sobat.
    Baiklah sobat muslim, biar kamu-kamu lebih percaya bahwa acara Valentine’s Day tuh asal muasalnya dari orang non muslim. Yuk… sejenak kita tengok ke belakang (flash back) lembaran sejarah atau asal-usul dari perayaan Valentine’s Day itu sendiri. Pengen tau kan?? Perhatiin ‘n baca baek-baek. Gini nih ceritanya…
    Konon ceritanya ada seorang pendeta yang bernama Sonto Valentine (ih… namanya kok Santo, kaya’ orang Jawa aja yah!) berani-beraninya tuh pendeta menikahkan sepasang remaja yang  katanya sih sedang asyik-asyiknya sedang menjalani kisah kasih asmara secara diem-diem (ngumpet-ngumpet kali ye), sedangkan dari pihak imperior (kerajaan) sudah membuat ketentuan pada masa itu, bahwa para remaja (perjaka) itu dilarang untuk menikah atau melakukan  pernikahan dini (eh… emangnya kenapa sih??) karena remaja pada masa itu sangat dibutuhkan untuk dijadiin prajurit yang militant. Dan katanya sih prajurit yang masih perjaka alias belon nikah tuh ngabogaan (punya) prestasi yang baik dam luarrr biasa di medan pertempuran. Jadi…. Tindakan Pendeta tersebut rupanya sangat bertentangan dengan peraturan kerajaan. Jangan ditanya lagi, ya tentunya ia harus menerima hukuman pancung dari sang raja, namanya Raja Claudus II Ghoticus. Insiden tersebut bermula pada tanggal 14 Februari 249 M atau 1734 taun yang silam (sudah lama banget yah).
    Sebenarnya sih dari pihak gereja sendiri tindakan Pendeta tersebut dianggap bener, karena telah melindungi orang yang lagi dimabuk asmara, malahan Pendeta tersebut dijuluki sebagai pahlawan kasih sayang, maka tercatatlah sebuah sejarah yang mengatakan bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati hari kasih sayang bagi umat kristiani. Dan pencetusnya adalah Paus Glasium I, rupanya dengan terputusnya hayat pendeta Santo Valentine di tangan algojo yang bertempat di kota Cilalpine Gaul, tepatnya di jalan Flamina menjadi Pendeta Santo Valentine sebagai pahlawan.
    Weleh-weleh…, peringatan hari kasih sayang ini ternyata telah diilhami oleh kebudayaan nenek moyang juga yaitu zaman bangsa Romawi, yaitu pemujaan terhadap Dewa Lupercus (dewa kesuburan) ‘n Dewa Faunus (dewa alam semesta), eh ada lagi Dewa 19 (hi hi itu kan nama grup band). Upacara pemujaan tersebut dirayakan pada masa kekuasaan Kaisar Constantine (280-337 M) tepatnya pada tanggal 15 Februari. Dalam upacara tersebut ternyata diantaranya memberikan kesempatan pada gadis (remaja putri) untuk menyampaikan pesan-pesan cintanya kepada remaja putra di sebuah jembatan besar (duh mesra banget tuh), trus si pemuda menerima pesan-pesan cinta dari si gadis tadi. Truss….. apa yang terjadi coba….?? Eh, mereka saling berpasang-pasangan, berdansa semalaman suntuk, bernyanyi-nyanyi mesra, dan biasanya sih diakhiri dengan perbuatan yang ….’naudzu billahi min dzalik banget deh, jangan sampe kita-kita seperti mereka. Namun pada abad ke-5 M, upacara bangsa Romawi ini yang sering dilakukan oleh pihak kerajaan sebagai upacara pensucian diri, trus di tahun 494 M acara adat tersebut dirubah oleh Paus Galasium I menjadi ritual gereja. Setelah dua taun dari 494 M yaitu taun 496 M, upacara pensucian itu ditetapkan sebagai upacara perayaan kasih sayang. Tanggal peringatannya diubah menjadi tanggal 14 Februari yang asalnya tanggal 15 Februari yaitu bertepatan dengan tanggal dihukumnya Pendeta Santo Valentine, sehingga hari kasih sayang sering disebut juga malahan lebih populer dengan sebutan Hari Valentin (Valentine’s Day), Iya…. Sampe sekarang ini, pelopornya yaitu Paus Galasium I.
Yah…. Selesai juga ceritanya, deh.. sudah jelaskan sekarang dari mana ‘n siapa saja tuh yang ngerayain Valentine Day’s. Makanya jangan sok ikut-ikutan deh, liat-liat dulu dong acaranya siapa sih yang mo kamu-kamu rayain nanti. Jadi… jangan ngerayain Valentine Day ya sobat!!! Awas lho kalo berani-berani ngerayain lagi tuh acara, hmmm…
    Nah…. sekarang gimana nih Tinjauan Islam sebenarnya tentang perayaan hari kasih sayang (Valentine’s Day) tersebut. Kalo ditinjau dari asal  usul dan hakikat acara tersebut maka jelas banget tuh bahwa Islam sangat mengecam, malahan siapa yang menyatakan kebenaran ‘n kewajaran acara tersebut dan kemudian meyakininya berarti telah kufur, karena acara tersebut merupakan bid’ah-bid’ah gereja yang telah merombak ajaran-ajaran tauhid dan risalah Isa Al-Masih alaihis salam, Allah Subhana Wata’ala berfirman yang artinya :
“Sesungguh agama di sisi Allah hanyalah Islam tiada berselisih orang telah diberi Al-kitab kecuali sesudah datang pengetahuan pada mereka, karena kedengkian yang ada diantara mereka, barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya”. (QS. Ali Imran: 19)
Disamping itu juga kasih sayang yang dimaksud di sini adalah kasih sayang yang tidak lebih dari pelampisan hawa nafsu semata, bukanlah kasih sayang yang suci, yang dituntunkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sehingga dengan hawa nafsu itu dapat mendominasi pikiran dan perasaan kaum remaja terutama yang telah kehilangan identitas dirinya. Apatah lagi hari kasih sayang ini cuman menjurus kepada pada peringatan wafatnya seorang pendeta. Jadi, jelas tidak boleh dong. Sekarang coba kamu ngeliatnya dari segi pelaksanaannya dan realitas yang ada sekarang!!. Di samping berdansa-dansi, burhot, bernyanyi mesra, bercinta, berciuman, berpelukan antar lawan jenis ‘n akhir-akhirnya pada hubungan kelamin, belum jadi suami istri lagi, astaghfirullah…. Pikir-pikir dulu dong kalo mau ngelakuin sesuatu. Itu semua kan momentum dilakukannya kemaksiatan… Disamping yang diatas tadi dalam perayaan Valentine’s Day juga buanyak terjadi pemborosan ‘n ngambur-ngamburin sumber daya yang nggak sedikit buat hal-hal yang nggak ada manfaatnya, nggak untuk maslahat duniawi apalagi maslahat ukhrawi, ini jelas sekali sangat terlarang dalam agama Islam, kalo kamu nggak percaya, coba deh buka Al-Qur’an surah ke-17 ayat 26-27, cari sendiri yah….! 
Sobat muslim, sebenarnya sih masih banyak lagi Tinjauan Islam tentang dilarangnya kita ikut serta dalam acara tersebut. Namun kaya’nya Tinjauan Islam dari dua segi di atas bisa kita ambil titik kesimpulan bahwa peringatan Valentines Day adalah ha-ram dan nggak bisa ditolerir sama sekali. Karena bertentangan dengan nilai moral, akhlakul kharimah dan aqidah kamu-kamu. Jadi. Seorang Muslim harus dapat menanamkan aqidah yang shohihah pada hatinya, nggak mudah terbawa arus deras yang ngerusak dan nggak lupa kepada Allah yang menciptakannya. Inga’… jangan sampe seorang muslim ternodai aqidahnya menjadi aqidah yang matrealisme, sosialisme ‘n komunisme. Hayo, perbaiki aqidah kamu-kamu….! Syukron..   “Abu Rifqi eL-jaWie”

0 komentar:

Posting Komentar