Anggota Rohis Putra

Foto bersama pada kegiatan olahraga

Anggota Rohis Putri

Foto bersama pada kegiatan olahraga

Senam Pagi Rohis Putra

Senam pagi di lapangan basket.

Kerja Bakti Rohis Putra

Lagi asik kerja bakti di Masjid

Kerja Bakti Rohis Putri

Istirahat habis kerja bakti

Senin, 15 April 2013

hukuman mabit

Kamis, 06 September 2012

Surah Al Kafirun

SURAH AL-KAFIRUN

“PENYANGKAL KEBENARAN”

Surah Al-Kafirun (سورة الكافرون) yang bermaksud orang-orang kafir adalah surah ke-109 dalam Al Quran. Surah yang mengandungi 6 ayat ini telah diturunkan di Makkah (Surah Makkiyah). Nama ‘Al Kafirun’ (orang-orang kafir) diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
 .
Dalam Surah Al-Kafirun ini Allah SWT menegaskan tentang amal ibadat secara Islam dan menolak sebarang cara penyembahan dan amalan syirik. Ia dengan jelas menyatakan tidak ada tolak ansur dan kompromi untuk mencampuradukkan ajaran agama, terutama dalam soal akidah dan ibadah dengan orang-orang kafir. Surah ini telah ditujukan kepada  kaum Musyrikin kerana orang kafir tersebut tidak mahu menerima seruan dan petunjuk kebenaran yang dibawakan Nabi Muhammmad SAW kepada mereka.




بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Surah ini mengenai sebuah peristiwa ketika beberapa orang kafir berusaha mengadakan dialog dengan Nabi dalam rangka menjatuhkan beliau agar kaum muslim kembali ke kebiasaan lamanya menyembah berhala. Mereka mengusulkan untuk menyembah Allah selama satu tahun, mengikuti ajaran Nabi, dan tahun berikutnya mereka semua, termasuk Nabi dan kaum muslim, menyembah berhala-berhala tradisional mereka. Dengan demikian mereka akan berganti-ganti praktik ibadat sampai salah satu cara terbukti benar pada salah satu pihak. Maka, menurut jalan pikiran kaum kafir, jika ajaran Nabi benar, mereka akan memperoleh keuntungan dari mengikuti ajaran Nabi; tapi, jika praktik kaum kafir benar, maka mereka dan kaum muslim akan mendapat keuntungan dari menyembah berhala-berhala. Surah ini mempakan jawaban dari mereka yang percaya dan beriman kepada mereka yang tidak beriman.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
1. Katakanlah: Wahai orang-orang yang menyangkal kebenaran (kafir)!
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
2. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah,
Ini adalah ungkapan penegasan dari orang beriman, yang percaya bahwa ia akan menerima dan merasakan rahmat dari Pencipta Yang Mahaesa. Oleh karena itu ia memberitahu orang kafir, 'Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah.' Orang yang beriman, malahan, menyembah langsung sumber makanan batinnya, yang menjaga agar selamat dari kegelapan yang melingkupi orang lain dan yang memberinya cahaya dan pencerahan. Sumber tersebut menambah keimanannya melalui ' ubudiyah (ibadah)nya dan melindunginya dari segala bahaya. Ibadah menjadikan perjalanannya mu'abbad (mudah, lancar, tidak ada perlawanan). Dengan kerendahan hatinya ia diangkat semakin lama semakin dekat kepada sumber mata air.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
3. Dan kamu tidak menyembah apa yang aku sembah.
Dengan kata lain: Engkau tidak punya jalan menuju sumber yang aku sembah, karena engkau tidak menyembah energi halus yang memancarkan semua Sifat.
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
4. Dan aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
Tidak pernah akan, dan tidak pernah bisa, setelah tercerahkan, setelah dibukakan, setelah mengetahui Allah, menghormati atau memuja apa yang engkau sembah.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
5. Dan kamu pun tidak akan menyembah apa yang akn sembah.
Di masa akan datang, engkau pun tidak akan pernah menyembah kebenaran yang aku sembah. Ini merupakan ramalan yang menunjukkan bahwa orang-orang yang dalam kekufuran akan tetap dalam kekufuran. Ada orang yang telah diciptakan sebagai bahan bakar neraka, sebagaimana berulang kali dikatakan dalam Alquran, dan fakta ini tidak dapat diubah. Mereka akan tetap begitu meskipun kita meminta agar mereka tidak melakukan itu, meskipun segala upaya dilakukan untuk menarik mereka ke dalam cahaya din.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
6. Untukmu agamamu dan untukku agamaku!
Orang yang beriman berada dalam ketenangan hati yang sempuma dan orang yang tahu bahwa segala sesuatu berada dalam genggaman Allah menyimpulkan, 'Engkau mempunyai jalan sendiri, jalan yang kau pilih untuk melengkapi lagi dirimu dan berinteraksi dengan orang lain, dengan wujud apa pun yang kau anggap mutlak, dan aku punya jalan sendiri!' Kemudian orang-orang yang beriman dan berkeyakinan teguh bergandengan tangan mengikuti metoda yang telah disempumakan dari model Muhammad. Mereka tidak diterangi dari luar; penerangan mereka ber-asal dari dalam. Mereka berjalan sepanjang pantai lautan cahaya, dan pantai ini ada batas-batasnya. Inilah jalan orang mukmin, j'alan keyakinan yang sempurna.

Rabu, 02 Mei 2012

Surah An-Nuur ayat 51-60

surah : An-Nuur Ayat : 51

innamaa kaana qawla almu/miniina idzaa du'uu ilaa allaahi warasuulihi liyahkuma baynahum an yaquuluu sami'naa wa-atha'naa waulaa-ika humu almuflihuuna
51. Sesungguhnya jawaban oran-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka [1046] ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

[1046] Maksudnya: Di antara kaum muslimin dengan kaum muslimin dan antara kaum muslimin dengan yang bukan muslimin.


surah : An-Nuur Ayat : 52

waman yuthi'i allaaha warasuulahu wayakhsya allaaha wayattaqhi faulaa-ika humu alfaa-izuuna
52. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan [1047].

[1047] Yang dimaksud dengan "takut kepada Allah" ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan "takwa" ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.


surah : An-Nuur Ayat : 53

wa-aqsamuu biallaahi jahda aymaanihim la-in amartahum layakhrujunna qul laa tuqsimuu thaa'atun ma'ruufatun inna allaaha khabiirun bimaa ta'maluuna
53. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah sekuat-kuat sumpah, jika kamu suruh mereka berperang, pastilah mereka akan pergi. Katakanlah: "Janganlah kamu bersumpah, (karena ketaatan yang diminta ialah) ketaatan yang sudah dikenal. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.


surah : An-Nuur Ayat : 54

qul athii'uu allaaha wa-athii'uu alrrasuula fa-in tawallaw fa-innamaa 'alayhi maa hummila wa'alaykum maa hummiltum wa-in tuthii'uuhu tahtaduu wamaa 'alaa alrrasuuli illaa albalaaghu almubiina
54. Katakanlah: "Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu ta'at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang".


surah : An-Nuur Ayat : 55

wa'ada allaahu alladziina aamanuu minkum wa'amiluu alshshaalihaati layastakhlifannahum fii al-ardhi kamaa istakhlafa alladziina min qablihim walayumakkinanna lahum diinahumu alladzii irtadaa lahum walayubaddilannahum min ba'di khawfihim amnan ya'buduunanii laa yusyrikuuna bii syay-an waman kafara ba'da dzaalika faulaa-ika humu alfaasiquuna
55. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.


surah : An-Nuur Ayat : 56

wa-aqiimuu alshshalaata waaatuu alzzakaata wa-athii'uu alrrasuula la'allakum turhamuuna
56. Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan ta'atlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.


surah : An-Nuur Ayat : 57

laa tahsabanna alladziina kafaruu mu'jiziina fii al-ardhi wama/waahumu alnnaaru walabi/sa almashiiru
57. Janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang kafir itu dapat melemahkan (Allah dari mengazab mereka) di bumi ini, sedang tempat tinggal mereka (di akhirat) adalah neraka. Dan sungguh amat jeleklah tempat kembali itu.


surah : An-Nuur Ayat : 58

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu liyasta/dzinkumu alladziina malakat aymaanukum waalladziina lam yablughuu alhuluma minkum tsalaatsa marraatin min qabli shalaati alfajri wahiina tadha'uuna tsiyaabakum mina alzhzhahiirati wamin ba'di shalaati al'isyaa-i tsalaatsu 'awraatin lakum laysa 'alaykum walaa 'alayhim junaahun ba'dahunna thawwaafuuna 'alaykum ba'dhukum 'alaa ba'dhin kadzaalika yubayyinu allaahu lakumu al-aayaati waallaahu 'aliimun hakiimun
58. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu [1048]. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu [1049]. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

[1048] Maksudnya: tiga macam waktu yang biasanya di waktu-waktu itu badan banyak terbuka. Oleh sebab itu Allah melarang budak-budak dan anak-anak di bawah umur untuk masuk ke kamar tidur orang dewasa tanpa idzin pada waktu-waktu tersebut.

[1049] Maksudnya: tidak berdosa kalau mereka tidak dicegah masuk tanpa izin, dan tidak pula mereka berdosa kalau masuk tanpa meminta izin.


surah : An-Nuur Ayat : 59

wa-idzaa balagha al-athfaalu minkumu alhuluma falyasta/dzinuu kamaa ista/dzana alladziina min qablihim kadzaalika yubayyinu allaahu lakum aayaatihi waallaahu 'aliimun hakiimun
59. Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin [1050]. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [1050].

[1050] Maksudnya: anak-anak dari orang-orang yang merdeka yang bukan mahram, yang telah balig haruslah meminta izin lebih dahulu kalau hendak masuk menurut cara orang-orang yang tersebut dalam ayat 27 dan 28 surat ini meminta izin.


surah : An-Nuur Ayat : 60


waalqawaa'idu mina alnnisaa-i allaatii laa yarjuuna nikaahan falaysa 'alayhinna junaahun an yadha'na tsiyaabahunna ghayra mutabarrijaatin biziinatin wa-an yasta'fifna khayrun lahunna waallaahu samii'un 'aliimun
60. Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian [1051] mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana.

[1051] Maksudnya: pakaian luar yang kalau dibuka tidak menampakkan aurat.

SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan hadis mengenai hal ini melalui Barra yang menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan kami, sedangkan kami pada saat itu dalam keadaan ketakutan yang sangat. Firman Allah swt., "Tidak ada dosa bagi orang buta..." (Q.S. An Nur, 61). Abdur Razzaq mengatakan bahwa kami menerima hadis dari Muammar yang ia terima dari Ibnu Abu Nujaih, kemudian Abu Nujaih menerimanya dari Mujahid yang menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang membawa serta orang buta, orang pincang dan orang yang sedang sakit ke rumah ayahnya, atau rumah saudara lelakinya, atau rumah saudara perempuannya, atau rumah saudara perempuan ayahnya, atau rumah saudara perempuan bibinya. Maka tersebutlah bahwa orang yang menderita sakit yang menahun itu merasa berdosa akan hal tersebut, maka mereka mengatakan, "Sesungguhnya mereka membawa kita pergi hanya ke rumah-rumah orang lain, bukan rumah mereka Sendiri". Maka turunlah ayat ini sebagai rukhshah atau keringanan buat mereka, yaitu firman-Nya, "Tidak ada dosa bagi orang buta..." (Q.S. An Nuur, 61). Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa ketika Allah menurunkan firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil..." (Q.S. 4 An Nisa, 29). Maka orang-orang Muslim merasa berdosa, lalu mereka mengatakan: "Makanan adalah harta yang paling utama, maka tidak dihalalkan bagi seorang pun di antara kita untuk makan di tempat orang lain". Maka orang-orang pun menahan diri dari hal tersebut, kemudian turunlah firman-Nya, "Tidak ada halangan bagi orang buta..." (Q.S. An Nuur, 61). sampai dengan firman-Nya, "... atau di rumah yang kalian miliki kuncinya..." (Q.S. An Nuur, 61). Dhahhak mengetengahkan sebuah hadis, bahwa penduduk kota Madinah sebelum Nabi saw. diutus, jika mereka makan tidak mau campur dengan orang buta, orang yang sedang sakit, dan orang yang pincang. Karena orang yang buta tidak akan dapat melihat makanan yang baik, dan orang yang sedang sakit tidak dapat makan sepenuhnya sebagaimana orang yang sehat sedangkan orang yang pincang tidak dapat bersaing untuk meraih makanan. Kemudian turunlah ayat ini Sebagai rukhshah yang memperbolehkan mereka untuk makan bersamasama dengan orang-orang yang sehat. Dhahhak mengetengahkan pula hadis lainnya melalui Miqsam yang menceritakan, penduduk Madinah selalu menghindar dari makan bersama dengan orang yang buta dan orang yang pincang, kemudian turunlah ayat ini. Tsaklabi di dalam kitab tafsirnya mengemukakan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa Harits berangkat bersama dengan Rasulullah dalam suatu peperangan. Sebelum itu Harits mempercayakan kepada Khalid ibnu Zaid untuk menjaga istrinya, tetapi Khalid, ibnu Zaid merasa berdosa untuk makan dari makanan Harits, sedang ia sendiri orang yang mempunyai penyakit yang menahun, kemudian turunlah ayat ini, "Tidak ada dosa bagi kalian..." (Q.S. An Nur, 61). Al Bazzar mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang sahih melalui Siti Aisysh r.a, bahwa kaum Muslimin ingin sekali berangkat berperang bersama dengan Rasulullah saw. Oleh karena itu mereka menyerahkan kunci rumah-rumah mereka kepada orang-orang jompo, seraya mengatakan kepadanya, "Kami telah menghalalkan bagi kalian untuk memakan dari apa yang kalian sukai di dalam rumah kami". Akan tetapi orang-orang jompo itu mengatakan, "Sesungguhnya tidaklah mereka memperbolehkan kami melainkan hanya karena terpaksa saja, tidak dengan sepenuh hati". Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Tidak ada dosa bagi kalian..." (Q.S. An Nur, 61). sampai dengan firman-Nya, "...atau di rumah-rumah yang kalian miliki kuncinya..." (Q.S. An Nur, 61). lbnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Zuhri, bahwasanya Zuhri pada suatu hari ditanya mengenai firman-Nya, "Tidak ada dosa bagi orang buta..." (Q.S. An Nur, 61). Si penanya itu mengatakan, "Apakah artinya orang buta, orang pincang dan orang sakit yang disebutkan dalam ayat ini?" Maka Zuhri menjawab: "Sesungguhnya kaum Muslimin dahulu, jika mereka berangkat ke medan perang, mereka meninggalkan orang-orang jompo dari kalangan mereka, dan mereka memberikan kunci rumah-rumah mereka kepada orang-orang jompo, seraya mengatakan, 'Kami telah menghalalkan bagi kalian untuk memakan apa saja yang kalian inginkan dari rumah kami'. Akan tetapi orang-orang jompo tersebut merasa berdosa untuk melakukan hal itu, yakni memakan makanan dari rumah mereka. Oleh karena itu orang-orang jompo mengatakan, 'Kami tidak akan memasuki rumah-rumah mereka selagi mereka dalam keadaan tidak di rumah'. Maka Allah swt. menurunkan ayat ini sebagai rukhshah atau kemurahan dari-Nya bagi mereka". Ibnu Jarir mengetengshkan pula hadis lainnya melalui Qatadah yang menceritakan, bahwa ayat, "Tidak ada dosa bagi kalian makan bersama-sama mereka atau sendirian..." (Q.S. An Nur, 61). diturunkan berkenaan dengan segolongan orang-orang Arab Badui, di mana seorang dari mereka tidak mau makan sendirian dan pernah di suatu hari ia memanggul makanannya selama setengah hari untuk mencari seseorang yang menemaninya makan bersama. Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis ini melalui Ikrimah dan Abu saleh, yang kedua-duanya menceritakan bahwa orang-orang Anshar apabila kedatangan tamu, mereka tidak mau makan kecuali bila tamu itu makan bersama mereka. Maka turunlah ayat ini sebagai rukhshah buat mereka.

Jumat, 16 Maret 2012

Hukum Pacaran dalam Islam

Di Zaman sekarang ini, pergaulan semakin meluas terutama bagi kalangan remaja apalagi menyangkut hal "PACARAN" namun kita harus memahami betul bagaimana Hukum Pacaran dalam Islam. Berikut ditunjukkan Surah dan Hadits menyangkut "PACARAN" dalam pandangan Islam.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra [17] : 32).
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS. An Nur : 30)
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nur : 31)
“Janganlah kau terlalu lembut bicara supaya [lawan-jenis] yang lemah hatinya tidak bangkit nafsu [syahwat]-nya.” (QS al-Ahzab [33]: 32)
Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: Tidak ada yang kuperhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil daripada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat [dengan syahwat], zinanya lidah adalah mengucapkan [dengan syahwat], zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan [pemenuhan nafsu syahwat], maka farji (kemaluan) yang membenarkan atau mendustakannya…” (HR. Bukhari & Muslim)
“Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seorang laki-laki sendirian dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaitan.” (HR. Ahmad).
“Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HASAN, Thabrani dalam Mu`jam Kabir 20/174/386)
“Demi Allah, tangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun dalam keadaan membai’at. Beliau tidak memba’iat mereka kecuali dengan mangatakan: “Saya ba’iat kalian.” (HR. Bukhori)
“Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” (HR. Malik , Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)
Telah berkata Aisyah ra, “Demi Allah, sekali-kali dia (Rasul) tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan mahram) melainkan dia hanya membai’atnya (mengambil janji) dengan perkataaan.” (HR. Bukhari dan Ibnu Majah).
“Wahai Ali, janganlah engkau meneruskan pandangan haram (yang tidak sengaja) dengan pandangan yang lain. Karena pandangan yang pertama mubah untukmu. Namun yang kedua adalah haram” (HR. Abu Dawud , At-Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-Albani)
“Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barangsiapa yang memalingkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari? Kiamat.”(HR. Ahmad)
Dari Jarir bin Abdullah r.a. dikatakan: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang memandang [lawan-jenis] yang [membangkitkan syahwat] tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan pandanganku.” (HR. Muslim)

Rasulullah Menangis di Padang Mahsyar

Kamis, 16 Februari 2012

Ujian (US, UAS, & UAN) serasa CoklaT

Sisa beberapa pekan lagi, Ujian Nasional akan berlangsung diseluruh Indonesia. Bahkan suasana ujian sudah mulai terasa diberbagai sekolah, baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun di sekolah menengah atas. Baik guru maupun kamu-kamu yang sedang disibukkan oleh persiapan menghadapi Ujian Nasional. Segala daya 'n usaha dikerahkan demi suksesnya Ujian Nasional 2012. Kegiatan Try Out pun marak dilaksanakan baik oleh lembaga bimbingan maupun sekolah yang bersangkutan sebagai suatu kegiatan pra Ujian Nasional. Nah, bagi kamu-kamu yang sudah mengikuti try out tentunya pasti sudah bisa ngukur kemampuan masing-masing dalam menjawab soal-soal Ujian Nasional nantinya.    Sebagaimana kita maklumi bahwa syarat kelulusan Ujian Nasional 2012 nggak ringan. Nggak ada kata terlambat untuk mempersiapkan diri menghadapinya. Masih ada waktu meski tinggal beberapa pekan lagi. O iya, supaya kamu-kamu nggak merasa terbebani, stres 'n pusing tujuh keliling dalam menghadapi ujian nasional, anggap saja ujian itu seperti coklat gitu, yang selalu dinikmati 'n digemari oleh semua jenjang usia, dari mulai anak-anak sampai nenek-nenek 'n yang pasti enak dong..!!
Oke deh, biar ujian nasional betul-betul terasa seperti coklat, berikut ini kiat jitu yang dapat ditempuh agar kamu-kamu siap 'n tetap percaya diri untuk menghadapi Ujian Nasional.
1).Berdoalah pada Allah Rabbul 'Alamin. Manusia kan hanya bisa merencanakan, Allahlah yang menentukan hasilnya, betul nggak? Manusia nggak berdaya tanpa pertolongan-Nya. Oleh karena itu, rajinlah berdoa 'n memohon kepada Allah  agar Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar 'n mencapai hasil yang memuaskan 'n yang pasti bisa lulus.
2).Cari 'n kumpulkan soal sebanyak mungkin, terutama soal-soal Ujian Nasional tahun-tahun yang sudah lalu, pilih yang sesuai dengan SKL dari uraian tersebut. Kemudian kerjakan soal-soal tersebut sebagai ajang latihan (drill). Diskusikan jawaban kamu dengan teman yang dianggap lebih pinter, atawa diskusikan dengan guru kamu.
3).Hadapilah ujian dengan tenang 'n proporsional (enjoy aja lagi). Ingat bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi 'n dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kamu menyusun rencana, menentukan strategi 'n menjalaninya dengan senang.
4).Bersikaplah proaktif. Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan keberhasilan 'n kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi Ujian Nasional. Yakinlah bahwa kerja keras 'n usaha keras yang kamu lakukan akan membuahkan hasil. Dalam menyikapi standar minimal justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat patokan standar nilai minimal. Misalnya, menargetkan 6,50 atau 7,01 sehingga yang muncul adalah tantangan 'n bukan beban.
5).Buatlah rencana. Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan Ujian Nasional dari pusat dengan bahan ujian dari sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, 'n kelas tiga, pelajaran hitungan 'n hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur 'n sistematis. Model belajar semacam itu dapat meringankan 'n lebih mengefektifkan cara kerja otak kamu. Salah satu hukum otak itu kan dapat bekerja maksimal dengan cara teratur 'n sistematis.
6).Belajar kelompok. Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal 'n saling menguatkan motivasi belajar 'n prestasi. Kamu dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan belajar berkelompok dengan teman di sekolah atawa disekitar tempat tinggal kamu. Melalui diskusi kamu bisa saling tukar informasi, pendapat, 'n berbagai pengalaman. (SUDAH BUKAN SAATNYA LAGI KAMU UNTUK SANTAI-SANTAI DILAPANGAN BERMAIN , INGAT… MENYESAL ITU NGGAK PERNAH DATANG SEBELUM KEJADIAN…., HARI GENE MASIH SANTAI..!!)
7).Efektifkan belajar di sekolah, Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah 'n hadir di kelas dengan alakadarnya atawa sekadar hadir, nggak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih bagus kalaupun nggak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atawa pengertian 'n keterampilan belajar.
8).Belajar lebih giat. Menjelang Ujian Nasional, kamu harus belajar ekstra ketat. Hal ini mengingat materi pelajaran relatif lebih banyak, mulai materi pelajaran kelas 1 sampai dengan kelas 3 sekolah menengah. Di samping itu, tingkat kesulitan materi lebih tinggi dibanding dengan sebelumnya. Cara belajar yang bisa dilakukan oleh kamu bisa dengan belajar mandiri atawa belajar kelompok. Belajar mandiri, misalnya membaca materi pelajaran sesuai dengan jadwal belajar harian atawa membaca buku-buku yang ada di perpustakaan.
9).Menjaga Kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk melakukan aktivitas, termasuk belajar. Untuk itu, kamu harusnya selalu menjaga kesehatan lho, sehingga pada saat Ujian Nasional tubuh dalam kondisi fit, segar, n sehat.
10).Menghindari cara yang tercela. Ada beberapa hal yang mesti dihindari sebelum 'n selama Ujian Nasional yaitu seperti mencari bocoran soal ujian, mencontek, de el el.
11).Menenangkan hati 'n pikiran. Kesiapan dalam pemahaman materi pelajaran perlu didukung oleh ketenangan hati 'n pikiran jernih, sehingga masa ujian akan dilalui dengan riang gembira 'n bersemangat (antusias). Untuk itu, apabila kamu memiliki masalah segeralah selesaikan dengan baik. Di samping itu, jangan banyak pikiran yang bukan-bukan, misalnya merasa khawatir nggak lulus ujian, bingung memilih jurusan di perguruan tinggi atawa masa depan yang suram.
12).Pandai–pandailah memilih soal. Pada saat menghadapi soal, yang penting dilakukan adalah memperhatikan dengan cermat 'n seksama, sehingga soal itu dapat dipahami dengan baik. Jangan sampai kamu salah dalam menafsirkan maksud dari soal tersebut. Secara sepintas tandai lebih dahulu soal yang harus “diamankan 'n diselamatkan” secara pasti. Untuk itu kamu jangan terpaku mengerjakan soal selalu berdasarkan urutan nomor soal, walaupun hal itu nggak salah juga sih. Pilih lebih dahulu mana saja soal yang dianggap mudah 'n pasti dapat dikerjakan dengan baik 'n benar.
13).Hati–hati dalam mengisi lembar jawaban. Ujian Nasional biasanya menggunakan lembar jawaban komputer. Sebelum mengisi jawaban, terlebih dahulu mengisi data pribadi. Misalnya nama, kelas, jurusan, mata pelajaran yang sedang diujikan, de el el. Kekeliruan atawa kelalaian dalam mengisi data pribadi tersebut bisa berakibat merugikan diri sendiri, karena lembar jawaban diperiksa melalui komputer. Cocokkan data pribadi kamu dengan kartu ujian yang ada di atas meja. Di samping itu, bawalah alat-alat tulis yang cukup, sehingga pada saat pelaksanaan ujian bisa bekerja dengan baik.
14).Mohon doa restu dari orang tua. Yakinlah bahwa jika kamu lulus maka orang tua  akan senang 'n bangga, pasti dong..!! Jadikanlah perjuangan menghadapi Ujian Nasional 2012 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kamu diberi kemudahan 'n kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-putrinya yang sedang berjuang menghadapi Ujian Nasional.
Hari-hari yang masih tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mencapai prestasi yang memuaskan, minimal bisa lulus gitu lah. BANYAK orang gagal mencapai keberhasilan karena nggak memiliki berbagai persiapan dalam menghadapi ujian. Untuk itu beberapa tips atawa kiat di atas mengantar kamu-kamu agar berhasil 'n sukses menghadapi ujian nanti. Sebenarnya sih, persiapan yang akan dilakukan nggak jauh berbeda dengan persiapan dalam menghadapi ujian yang lain.
Adapun kesimpulan dari beberapa kiat sukses di atas yaitu memulai dari persiapan diri, persiapan teknis, persiapan materi ujian, 'n pada saat ujian.
Persiapan diri, adalah persiapan yang dimulai dari dalam diri kita sendiri, yang meliputi persiapan fisik 'n persiapan mental. Persiapan Teknis, yaitu persiapan yang berkaitan dengan penyediaan perlengkapan yang akan digunakan dalam ujian nanti, misalnya pena, mistar, penghapus, pensil, 'n peraut pensil. Persiapan Materi Uji, ini merupakan persiapan yang sangat penting dilakukan sejak dini (jauh-jauh hari sebelum ujian) karena persiapan materi uji ini akan menentukan kelulusan kamu.
Pada Saat Ujian
Ada 10 hal yang harus diperhatikan pada saat ujian, yaitu :
1.  Pastikan bahwa kamu nggak lupa membawa kartu peserta ujian.
2.  Pastikan bahwa kamu nggak terlambat datang ke lokasi ujian.
3. Pastikan bahwa kamu nggak lupa membawa perlengkapan ujian, seperti pena, pensil 2B, mistar, penghapus, atawa papan alas.
4. Pastikan bahwa kamu nggak melanggar tata tertib ujian. Kamu bisa dikeluarkan dari ruang ujian jika melanggar.
5.  Pastikan bahwa semua identitas kamu ditulis dengan benar 'n lengkap di lembar jawaban.
6.  Kerjakan soal dengan tenang.
7.  Pusatkan pikiran kamu untuk selalu berkonsentrasi menjawab soal-soal.
8.  Awali semua pekerjaan dengan berdoa kepada Allah.
9. Dahulukan menyelesaikan soal yang dianggap mudah, kemudian baru kamu berusaha untuk menyelesaikan soal yang sulit atawa yang tadi merasa ragu-ragu untuk menjawabnya.
10. 15 menit sebelum waktu ujian berakhir sebaiknya kamu sudah selesai menyelesaikan ujian, agar kamu memiliki waktu untuk mengoreksi ulang mengenai identitas (nama 'n nomor ujian), soal 'n jawaban kamu. (M-Gk)Selamat mengikuti Ujian Nasional, semoga kamu-kamu sukses, diberikan kemudahan, ’n tentunya lulus dengan nilai yang memuaskan.  Amin….

Kamis, 09 Februari 2012

ADA APA DI BULAN FEBRUARI …??!

Rancah perjalanan kita semakin terdesak, membawa jiwa tuk meniti setiap langkah kita. Hari demi hari telah berlari hanya meninggalkan misteri dan memori. Pekan pun kian berlalu mengusir nasib tak menentu, bulan pun tak segan-segan menjauh dari kita yang penuh dengan hayalan dan harapan, tahun pun begitu cepat berganti, berarti segala kesempatan yang pernah kita miliki pada tahun yang lalu seraya lenyap seketika bak sambaran petir yang begitu cepat sinarnya.
Sobat muslim, tak terasa  kini kita berada di taun 2012 yang mana dalam setiap tahun ada satu bulan yang selalu ditunggu-tunggu kedatangannya oleh para remaja ‘n remaji, ternyata bulan tersebut telah datang dan kamu-kamu sudah ketemu deh sekarang, tinggal menunggu hari ‘n tanggal yang biasanya pemuda ‘n pemudi jadikan suatu acara yang spesial banget yang mereka  anggap nggak akan nimbulin dampak yang negatif, namun asal tau aja.. sebenarnya acara tersebut amat sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Ah…. Jadi penasaran nih!! Acara apaan sih yang dimaksud?! Dan kapan sih diadakan acara tersebut?! Kasih tau dong cepetan.…!
Sobat muslim, bulan tersebut adalah ya bulan Februari, yang mana dalam bulan Februari ini terselip sebuah tanggal yang mereka kawula muda nganggep sebagai hari keramat karena tanggal tersebut merupakan moment untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada yang mereka sayangi khususnya sang do’i (pacar). Sehingga mereka para kawula muda berani-beraninya menjadikan perbuatan amoral pun syah untuk dilakukan, na’udzu billahi min dzalik... Coba tebak….! Sapa sih yang nggak tahu, tanggal berapakah yang sangat dinanti-nantikan oleh kawulan muda pada bulan Februari ini? Sebagian besar para kawulan muda di negeri ini tahu tuh tanggal berapa acara tersebut dirayakan.
    Ternyata penurunan moral (bahasa karenanya dekadensi moral, ci yee) yang sangat menjijikkan ini dirayakan pada setiap tanggal 14 Februari, nah udah pada tau kan??? Para muda-mudi menyebutkan dengan Valentine’s Day atau hari kasih sayang. Acara impor ini sudah begitu membudaya dan populer di kalangan muda-mudi, termasuk di dalamnya para remaja Islam, eh tapi inget ya… yang dimaksud disini remaja-remaji yang buta dan jauh dari ajaran serta didikan Islam, bukan kawula muda yang udah tertarbiyah tentang ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jadi bukan remaja muslim yang sejati kalo ikut-ikutan ngerayain tuh acara.
    Dalam memperingati hari kasih sayang (Valentine’s Day) para kawula muda sebelumnya pada sibuk wara wiri nyari kado, nyiapin pesta atawa mungkin nyiapin candlelight dinner with some one, ‘n setelah itu mengadakannya dengan aneka perbuatan yang nyata-nyata dalam pandangan Islam itu haram. Dan mereka bener-bener masuk dalam perangkap budaya asing yang sangat menjijikkan itu. Dansa-dansi, berpelukan mesra antara lawan jenis yang haram, ciuman, burhot (tukar-tukar pasangan) dan yang lebih fatal lagi terjadi hubungan atau wasilah dari pintu ke pintu menuju perzinaan, iihh... padahal mereka belum terikat oleh tali pernikahan yang syah. Sobat-sobit pasti  sudah tahu firman Allah dalam surah Al-Isra’ ayat 32 tentang larangan berzina.
“Dan janganlah kamu sekalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”
    Acara semacam itu merupakan acara ritual dan kegiatan seremonial agama non Islam atau bisa kita katakan acaranya orang Nashrani, sehingga pantes dan wajar bagi mereka remaja Nashrani nyerayain acara yang tentunya sangat dilarang dan bertentangan dengan ajaran Islam. Karena menurut ajaran mereka (Nashrani) nggak ada tuh larangan dalam berpacaran, berdansa-dansi, de el el. Idzan (jadi)… kalo kamu-kamu yang ngaku sebagai remaja Islam malahan ngedukung ‘n ngikutin (berpartisisapi eh… berpartisipasi) dalam acara tersebut. (lho emangnya knapa coba’??) itu berarti  kamu-kamu termasuk dari golongan mereka. Perhatikan ya baek-baek apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam:
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kaum itu.” (HR. Abu Dawud).
    Sekarang sudah percaya kan… Ya harus percaya dong!
    Disamping itu juga acara tersebut bisa dijadikan indikasi kelemahan iman walaupun toh cuman meridhoi alias merestui diadakannya acara tersebut. Untuk itu sangat disayangkan dan sungguh ironis pada kenyataannya banyak dari muda-mudi Islam yang latah ikut-ikutan ngerayain budaya sesat itu. Ingat yah…! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam malahan menyatakan bahwa mereka yang mendahulukan cinta  dan kasih sayangnya selain kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa salam seperti  halnya mendahulukan cinta ayah dan ibu, segenap manusia, barang-barang duniawi dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam, maka nggak sempurna imannya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam:
 “Tidaklah sempurna iman salah seorang diantara kamu sehingga aku tidak ia cintai daripada orang tuanya, anak dan segenap manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Aduh jadi gimana dong bagi kita-kita yang sudah pernah ngerayain tuh acara…., kita kan nggak tahu sebelumnya?, ya buruan cepet tobat kepada Allah dengan banyak-banyak membaca istigfar dan menyesali perbuatan yang telah kamu perbuat, dan jangan diulangi lagi yah!!!. Karena Allah Subhana Wata’ala Maha luas pengampunan-Nya. Percayalah sobat.
    Baiklah sobat muslim, biar kamu-kamu lebih percaya bahwa acara Valentine’s Day tuh asal muasalnya dari orang non muslim. Yuk… sejenak kita tengok ke belakang (flash back) lembaran sejarah atau asal-usul dari perayaan Valentine’s Day itu sendiri. Pengen tau kan?? Perhatiin ‘n baca baek-baek. Gini nih ceritanya…
    Konon ceritanya ada seorang pendeta yang bernama Sonto Valentine (ih… namanya kok Santo, kaya’ orang Jawa aja yah!) berani-beraninya tuh pendeta menikahkan sepasang remaja yang  katanya sih sedang asyik-asyiknya sedang menjalani kisah kasih asmara secara diem-diem (ngumpet-ngumpet kali ye), sedangkan dari pihak imperior (kerajaan) sudah membuat ketentuan pada masa itu, bahwa para remaja (perjaka) itu dilarang untuk menikah atau melakukan  pernikahan dini (eh… emangnya kenapa sih??) karena remaja pada masa itu sangat dibutuhkan untuk dijadiin prajurit yang militant. Dan katanya sih prajurit yang masih perjaka alias belon nikah tuh ngabogaan (punya) prestasi yang baik dam luarrr biasa di medan pertempuran. Jadi…. Tindakan Pendeta tersebut rupanya sangat bertentangan dengan peraturan kerajaan. Jangan ditanya lagi, ya tentunya ia harus menerima hukuman pancung dari sang raja, namanya Raja Claudus II Ghoticus. Insiden tersebut bermula pada tanggal 14 Februari 249 M atau 1734 taun yang silam (sudah lama banget yah).
    Sebenarnya sih dari pihak gereja sendiri tindakan Pendeta tersebut dianggap bener, karena telah melindungi orang yang lagi dimabuk asmara, malahan Pendeta tersebut dijuluki sebagai pahlawan kasih sayang, maka tercatatlah sebuah sejarah yang mengatakan bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati hari kasih sayang bagi umat kristiani. Dan pencetusnya adalah Paus Glasium I, rupanya dengan terputusnya hayat pendeta Santo Valentine di tangan algojo yang bertempat di kota Cilalpine Gaul, tepatnya di jalan Flamina menjadi Pendeta Santo Valentine sebagai pahlawan.
    Weleh-weleh…, peringatan hari kasih sayang ini ternyata telah diilhami oleh kebudayaan nenek moyang juga yaitu zaman bangsa Romawi, yaitu pemujaan terhadap Dewa Lupercus (dewa kesuburan) ‘n Dewa Faunus (dewa alam semesta), eh ada lagi Dewa 19 (hi hi itu kan nama grup band). Upacara pemujaan tersebut dirayakan pada masa kekuasaan Kaisar Constantine (280-337 M) tepatnya pada tanggal 15 Februari. Dalam upacara tersebut ternyata diantaranya memberikan kesempatan pada gadis (remaja putri) untuk menyampaikan pesan-pesan cintanya kepada remaja putra di sebuah jembatan besar (duh mesra banget tuh), trus si pemuda menerima pesan-pesan cinta dari si gadis tadi. Truss….. apa yang terjadi coba….?? Eh, mereka saling berpasang-pasangan, berdansa semalaman suntuk, bernyanyi-nyanyi mesra, dan biasanya sih diakhiri dengan perbuatan yang ….’naudzu billahi min dzalik banget deh, jangan sampe kita-kita seperti mereka. Namun pada abad ke-5 M, upacara bangsa Romawi ini yang sering dilakukan oleh pihak kerajaan sebagai upacara pensucian diri, trus di tahun 494 M acara adat tersebut dirubah oleh Paus Galasium I menjadi ritual gereja. Setelah dua taun dari 494 M yaitu taun 496 M, upacara pensucian itu ditetapkan sebagai upacara perayaan kasih sayang. Tanggal peringatannya diubah menjadi tanggal 14 Februari yang asalnya tanggal 15 Februari yaitu bertepatan dengan tanggal dihukumnya Pendeta Santo Valentine, sehingga hari kasih sayang sering disebut juga malahan lebih populer dengan sebutan Hari Valentin (Valentine’s Day), Iya…. Sampe sekarang ini, pelopornya yaitu Paus Galasium I.
Yah…. Selesai juga ceritanya, deh.. sudah jelaskan sekarang dari mana ‘n siapa saja tuh yang ngerayain Valentine Day’s. Makanya jangan sok ikut-ikutan deh, liat-liat dulu dong acaranya siapa sih yang mo kamu-kamu rayain nanti. Jadi… jangan ngerayain Valentine Day ya sobat!!! Awas lho kalo berani-berani ngerayain lagi tuh acara, hmmm…
    Nah…. sekarang gimana nih Tinjauan Islam sebenarnya tentang perayaan hari kasih sayang (Valentine’s Day) tersebut. Kalo ditinjau dari asal  usul dan hakikat acara tersebut maka jelas banget tuh bahwa Islam sangat mengecam, malahan siapa yang menyatakan kebenaran ‘n kewajaran acara tersebut dan kemudian meyakininya berarti telah kufur, karena acara tersebut merupakan bid’ah-bid’ah gereja yang telah merombak ajaran-ajaran tauhid dan risalah Isa Al-Masih alaihis salam, Allah Subhana Wata’ala berfirman yang artinya :
“Sesungguh agama di sisi Allah hanyalah Islam tiada berselisih orang telah diberi Al-kitab kecuali sesudah datang pengetahuan pada mereka, karena kedengkian yang ada diantara mereka, barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya”. (QS. Ali Imran: 19)
Disamping itu juga kasih sayang yang dimaksud di sini adalah kasih sayang yang tidak lebih dari pelampisan hawa nafsu semata, bukanlah kasih sayang yang suci, yang dituntunkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sehingga dengan hawa nafsu itu dapat mendominasi pikiran dan perasaan kaum remaja terutama yang telah kehilangan identitas dirinya. Apatah lagi hari kasih sayang ini cuman menjurus kepada pada peringatan wafatnya seorang pendeta. Jadi, jelas tidak boleh dong. Sekarang coba kamu ngeliatnya dari segi pelaksanaannya dan realitas yang ada sekarang!!. Di samping berdansa-dansi, burhot, bernyanyi mesra, bercinta, berciuman, berpelukan antar lawan jenis ‘n akhir-akhirnya pada hubungan kelamin, belum jadi suami istri lagi, astaghfirullah…. Pikir-pikir dulu dong kalo mau ngelakuin sesuatu. Itu semua kan momentum dilakukannya kemaksiatan… Disamping yang diatas tadi dalam perayaan Valentine’s Day juga buanyak terjadi pemborosan ‘n ngambur-ngamburin sumber daya yang nggak sedikit buat hal-hal yang nggak ada manfaatnya, nggak untuk maslahat duniawi apalagi maslahat ukhrawi, ini jelas sekali sangat terlarang dalam agama Islam, kalo kamu nggak percaya, coba deh buka Al-Qur’an surah ke-17 ayat 26-27, cari sendiri yah….! 
Sobat muslim, sebenarnya sih masih banyak lagi Tinjauan Islam tentang dilarangnya kita ikut serta dalam acara tersebut. Namun kaya’nya Tinjauan Islam dari dua segi di atas bisa kita ambil titik kesimpulan bahwa peringatan Valentines Day adalah ha-ram dan nggak bisa ditolerir sama sekali. Karena bertentangan dengan nilai moral, akhlakul kharimah dan aqidah kamu-kamu. Jadi. Seorang Muslim harus dapat menanamkan aqidah yang shohihah pada hatinya, nggak mudah terbawa arus deras yang ngerusak dan nggak lupa kepada Allah yang menciptakannya. Inga’… jangan sampe seorang muslim ternodai aqidahnya menjadi aqidah yang matrealisme, sosialisme ‘n komunisme. Hayo, perbaiki aqidah kamu-kamu….! Syukron..   “Abu Rifqi eL-jaWie”